Warga Hadang Wisatawan Naik Motor Matic di Bromo, Ini Alasannya

Warga sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur, melakukan aksi penghalauan terhadap wisatawan yang menggunakan motor matic di jalur curam. Ini dilakukan untuk mencegah kecelakaan akibat rem blong yang sering terjadi di turunan tajam.

Menurut Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, ratusan warga menyebar di berbagai jalur curam untuk menghentikan wisatawan yang nekat menggunakan motor matic. "Hasil hari ini, sekitar 20 motor matic remnya habis karena kampas rem sudah aus," katanya.

Lokasi utama aksi penghalauan berada di jalur curam Tengking Lemah Kuning, yang menjadi akses utama menuju Bromo. Warga melakukan penghalauan dari jalur atas untuk menghindari potensi konflik dengan wisatawan.

Sunaryono mengancam akan mengerahkan warga secara masif jika masih ada wisatawan yang memaksa menggunakan kendaraan yang tidak sesuai kondisi medan. "Kami tidak ingin ada korban jiwa akibat kecelakaan yang bisa dicegah," tegasnya.

Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani, menjelaskan bahwa motor matic memang lebih berisiko ketika dibawa berkendara di jalan ekstrem. "Motor matic tidak memiliki engine brake sekuat motor kopling atau gigi, sehingga lebih sulit dikendalikan di turunan tajam," ucapnya.

Namun, Agus menegaskan bahwa motor matic tidak dilarang total untuk melewati jalur curam. Pengemudi hanya perlu menggunakan teknik yang benar dan lebih berhati-hati. "Jika harus menggunakan motor matic, pastikan kondisi kendaraan prima dan kenakan perlengkapan keselamatan yang memadai," sarannya.

Bagi wisatawan yang masih ingin menikmati keindahan Bromo, disarankan untuk menggunakan kendaraan yang lebih aman atau memilih rute yang lebih landai. Dengan begitu, liburan akan lebih nyaman dan aman.