Inisiatif Strategis Pertamina Patra Niaga dan Mitra Bongkar Proses Impor BBM yang Lebih Efisien dan Transparan

Pertamina Patra Niaga bersama PT Vivo Energy Indonesia dan PT Aneka Petroindo Raya (APR-AKR Corporindo) mengungkap detail kerja sama impor BBM yang lebih teknis, termasuk aspek Good Corporate Governance, lelang komoditas, hingga pengiriman kargo di pekan ketiga Oktober. Simak langkah-langkah strategis yang memastikan transparansi dan kepatuhan regulasi.

SPBU BP
Sumber : Website BP

Pertamina Patra Niaga, salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia, telah memperkuat komitmen kerja samanya dengan dua mitra strategis, yakni PT Vivo Energy Indonesia dan PT Aneka Petroindo Raya (APR-AKR Corporindo Tbk), dalam upaya memastikan kelancaran impor bahan bakar minyak (BBM). Langkah ini diungkapkan oleh Roberth MV Dumatubun, Penjabat Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, yang menggarisbawahi pentingnya koordinasi teknis dan kepatuhan terhadap regulasi nasional. Proses ini tidak hanya mencerminkan kolaborasi antara badan usaha milik negara dan swasta, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk meningkatkan efisiensi serta transparansi dalam distribusi energi.

Menurut Roberth, tahap awal kerja sama ini berfokus pada penyusunan dokumen pernyataan yang memenuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG). Dokumen tersebut mencakup komitmen terhadap aspek anti-monopoli, pencegahan pencucian uang, dan penyuapan. Langkah ini menjadi fondasi krusial untuk membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang terlibat sekaligus memastikan bahwa semua aktivitas bisnis berjalan sesuai dengan standar etika dan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Kami memastikan bahwa semua pihak bersedia untuk menandatangani pernyataan GCG sebelum memasuki tahap implementasi," ujar Roberth, seperti dilansir dari Antara. Ia menambahkan bahwa dokumen ini akan menjadi rujukan utama dalam seluruh proses kerja sama, mulai dari pengadaan hingga distribusi BBM.

Tahap berikutnya melibatkan penyampaian kebutuhan komoditas dari pihak pengelola SPBU swasta. Dalam hal ini, APR-AKR Corporindo dan Vivo Energy Indonesia akan memberikan rincian spesifikasi produk, syarat kualitas, serta volume BBM yang diperlukan. Proses ini disertai dengan pembahasan key terms (klausul inti) dan syarat umum yang harus dipenuhi oleh semua pihak. Roberth menekankan bahwa transparansi dalam komunikasi menjadi kunci untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan kebutuhan pasar terpenuhi secara optimal.

Apabila semua persyaratan teknis dan komersial telah disepakati, maka akan dilanjutkan dengan proses pengadaan komoditas melalui sistem lelang. Roberth menjelaskan bahwa metode ini merupakan langkah wajib untuk memastikan harga yang kompetitif serta kualitas kargo yang terjamin. "Lelang tidak hanya menciptakan kompetisi sehat, tetapi juga meminimalkan risiko korupsi," tambahnya.

Setelah menetapkan pemenang lelang, pihak Pertamina Patra Niaga akan mengumumkan hasilnya kepada mitra bisnis, termasuk detail penyedia kargo, harga terbaik, dan volume yang telah disepakati. Langkah ini diikuti dengan pembicaraan lebih lanjut mengenai aspek komersial, seperti harga jual eceran dan mekanisme pembayaran, serta inspeksi bersama untuk memastikan kualitas BBM sesuai standar nasional.

"Kami juga akan melakukan inspeksi fisik dan administratif bersama para mitra untuk memastikan tidak ada simpang siur dalam proses distribusi," kata Roberth. Ia menekankan bahwa inspeksi ini akan dilakukan secara ketat untuk menjaga integritas kerja sama dan memenuhi ekspektasi masyarakat.

Proses akhir dari kerja sama ini adalah pengiriman kargo BBM yang telah disepakati. Roberth memprediksi bahwa pengiriman akan dilakukan sekitar pekan ketiga Oktober 2023. Ia menegaskan bahwa semua kargo akan dikirim dalam satu pengadaan yang terintegrasi, bukan dalam proses terpisah. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat distribusi ke SPBU-SPBU di seluruh Indonesia tanpa mengorbankan kualitas atau ketepatan waktu.

Langkah kolaboratif ini dianggap sebagai strategi penting dalam mengatasi fluktuasi harga BBM global dan memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat. Dengan menggandeng mitra swasta yang memiliki infrastruktur luas, Pertamina Patra Niaga berharap dapat meningkatkan kapasitas distribusi sambil tetap menjaga harga yang terjangkau. Selain itu, penerapan GCG dan sistem lelang membuktikan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menjadi contoh dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

Keberhasilan kerja sama ini juga bergantung pada koordinasi intensif antara pihak pemerintah, perusahaan energi, dan pengelola SPBU. Dengan pendekatan kolaboratif dan transparan, diharapkan ketersediaan BBM di pasar domestik dapat dipertahankan secara stabil, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang terus berubah.

Terkait