Sistem 4 Wheel Steering: Teknologi Canggih yang Sudah Berusia Ratusan Tahun

Sistem 4 Wheel Steering (4WS) merupakan salah satu teknologi canggih yang kini mulai mendapatkan perhatian kembali di dunia otomotif. Xpeng X9, misalnya, menjadi salah satu mobil modern yang mengadopsi teknologi ini, memberikan kemampuan manuver yang lebih lincah dan radius putar yang lebih kecil.

Namun, tahukah Anda bahwa 4WS bukanlah teknologi baru? Sejarahnya dapat ditelusuri hingga akhir abad ke-19. Pada tahun 1893, insinyur Inggris bernama Bramah Joseph Diplock mempatenkan sistem ini untuk pertama kalinya. Ia menerapkannya pada sebuah lokomotif bertenaga uap.

Beberapa tahun kemudian, Ferdinand Porsche juga tertarik dengan konsep ini. Pada tahun 1899, Porsche menerapkan 4WS pada kendaraan hybrid pertama di dunia, Lohner-Porsche. Sayangnya, teknologi ini tidak langsung populer karena meningkatkan berat kendaraan dan biaya produksi.

Perang Dunia II menjadi saksi sejarah lain dari 4WS. Amerika Bantam Car Company, pabrikan jip Willys, pernah diminta oleh Angkatan Darat AS untuk membuat kendaraan khusus dengan sistem 4WS. Namun, proyek ini akhirnya dibatalkan karena dianggap tidak diperlukan.

Pada tahun 1970-an, Porsche kembali menghidupkan teknologi ini melalui Porsche 928 dengan fitur Weissach Axle. Nissan juga tidak mau ketinggalan dengan memperkenalkan HICAS (High Capacity Actively Controlled Steering) pada Nissan Skyline R31 di tahun 1985.

Honda kemudian menjadi pabrikan pertama yang menerapkan 4WS dengan sensor sudut kemudi pada Honda Prelude di tahun 1987. Teknologi ini kemudian digunakan pada Honda Accord Maestro yang dipasarkan di Indonesia.

Saat ini, 4WS tidak hanya digunakan pada mobil sport seperti Porsche 911 atau Lamborghini Aventador, tetapi juga pada mobil mewah seperti Mercedes-Benz EQS. Teknologi ini terbukti memberikan stabilitas dan kelincahan yang lebih baik, terutama pada kecepatan tinggi.

Dengan perkembangan teknologi modern, sistem 4WS kini semakin canggih dan efisien. Tidak heran jika banyak pabrikan mobil kelas dunia tetap mempertahankan dan mengembangkan teknologi ini hingga hari ini.