Pentingnya Spooring Ban Mobil untuk Mencegah Kecelakaan dan Menghemat Biaya Perawatan

Spooring ban mobil bukan sekedar pemeriksaan biasa, melainkan proses kritis yang memastikan keselamatan dan kinerja optimal kendaraan Anda. Terutama bagi pemilik mobil bekas, spooring menjadi langkah wajib yang harus dilakukan secara teratur.

Ketika spooring tidak dilakukan dengan tepat, dampaknya bisa jauh lebih merugikan daripada yang dibayangkan. Salah satu akibat paling umum adalah keausan ban yang tidak merata, bahkan bisa menyebabkan ban botak sebelah. Ini tidak hanya mengurangi traksi kendaraan, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan di jalan.

Fungsi utama spooring adalah memastikan tapak ban menempel maksimal ke permukaan jalan. Jika sudut camber tidak sesuai, tapak ban tidak akan menyebar secara merata, sehingga salah satu sisi ban akan menahan beban lebih berat. Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis ban di Jakarta, menjelaskan bahwa sudut camber yang positif atau negatif akan mempengaruhi bagian mana dari ban yang lebih menempel ke aspal.

Ketika camber positif, sisi luar ban yang menempel lebih banyak, sedangkan camber negatif membuat sisi dalam ban yang menahan beban. Kondisi ini menyebabkan perbedaan keausan yang signifikan. Ban bisa aus lebih cepat di salah satu sisi, dan dalam jangka panjang, ini bisa mempengaruhi handling kendaraan.

Untuk menjaga performa dan keselamatan, disarankan melakukan spooring setiap 20.000 km. Namun, beberapa faktor seperti penggunaan harian, beban muatan, dan kondisi jalan juga bisa mempengaruhi sudut roda. Jika Anda merasakan kendaraan menarik ke satu sisi atau ada getaran abnormal, segeralah periksa ke bengkel profesional.

Dengan spooring yang tepat, Anda tidak hanya menghemat biaya perawatan jangka panjang, tetapi juga memastikan bahwa setiap perjalanan tetap aman dan nyaman.